Jumat, 18 September 2009

PUISI - CHAOS DALAM BAHASA

Puisi - Chaos dalam bahasa

Chaos adalah pergerakan atau perubahan yang tidak dapat diduga mau kemana ataupun menjadi apa. Kepak sayap seekor kupu-kupu di suatu hutan mungkin akan berkaitan dengan badai disuatu tempat lainnya, the butterfly effect. Puisi yang terbentuk melalui rangkaian kata adalah chaos dalam bahasa. Kata kata dapat dipilih begitu saja, dibentuk dan dirangkai dengan tidak mempermasalahkan berbagai aturan yang biasanya ketat dipergunakan di dalam penulisan , seperti aturan tatabahasa umpamanya. Namun pada akhirnya sebagaimana kepak sayap kupu-kupu yang sangat sulit dilacak keterkaitannya dengan terjadinya badai, rangkaian kata kata akan menjadi makna dalam puisi, bisa sesuatu makna yang terkait dengan logika, etika, estetika ataupun pengabungannya. Puisi dapat bertahan dalam keuniversalitasan baik ruang maupun waktu dalam budaya manusia oleh karena selalu mampu melepaskan dirinya dari berbagai jeratan establishment atau kemandegan melalui inherenitas chaotic yang dikandungnya. Puisi bukan saja rima, matra, mantra atau lainnya yang berkecenderungan penggiringan atau pembatasan makna menjadi sesuatu yang unik, singularitas bahasa. Puisi adalah pembebasan, chaos dalam bahasa, menawarkan pluralitas makna kerena ketidakterdugaan.

JATUH DI SEMAMPAI MIMPI

Pintu memisah waktu jadi gaung tak pernah hilang tunggu desau memanggil pulang ketika mata sesayup lebur dalam kubang pandang langit yang diam enggan merengkuh tubuh peluh jatuh di semampai mimpi

Luka serasa bara api kecil dupa menohokkan pinta jemaripun menggenggam air jatuh mengucur di selanya pergi membawa sejuta makna kembali perbincangan nanti seramai salam kepergian cukup sudah kata kecup itu

Itukah belenggu rindu bulan mencumbu matahari tergesa burung pulang kesarang untuk terbang kembali dalam siang tak berpagi sedang kereta tetap melaju menjadi bayang titik hitam menghilang tak sampai disetasiun penghentian

Mari bertega tertawalah mencanda biarkan angin terjepit menjadi ganjal agar sesal tak menggulir duka luka tinggalkan menganga mencecap hawa dewasakan kekecewaan menjadi derai tangis meluruh menjadi sepi sepi dan sepi kini


BIODATA
Loektamadji A Poerwaka. Lahir di Gombong pada tanggal 23 Desember 1959.
Saat ini bermukim di Bekasi.

PENDIDIKAN
Pendidikan sarjananya (S1) di bidang Fisika Teoritis diperoleh dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, sedang pendidikan PascaSarjananya (S2) di bidang Teknik Geofisika di peroleh dari Institute Teknologi Bandung dan Pascasarjana (S2) dibidang hukum diperoleh dari Universitas Padjajaran Bandung. Pendidikan Doktor (S3) di bidang teknik Geofisika diperoleh dari Institute Teknologi Bandung.

PEKERJAAN
Saat ini yang bersangkutan bekerja pada berbagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada Industri Migas di Indonesia. serta menjadi konsultan independen pada beberapa perusahaan migas di Indonesia. Selain itu juga menjadi Dosen tidak tetap di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan di jurusan Teknik Geofisika di salah satu perguruan Tinggi Negeri di Bandung.

KARYA
Selain kegiatan formalnya, yang bersangkutan adalah pencinta seni termasuk fotografi dan puisi.
Publikasi untuk karya fotografinya bersama dengan fotografer lainnya di terbitkan oleh The International Library of Photography, Quest for Tomorow, November 2001 di Amerika Serikat.
Publikasi untuk karya puisi berbahasa Inggris bersama dengan penulis lainnya diterbitkan diantaranya dalam In the Quite Hours (ISBN 0-7951-5014-8) oleh The International Library of Poetry pada tahun 2001
An Open Door (ISBN 0-7951-5015-6) oleh The International Library of Poetry pada tahun 2001 keduanya di Amerika Serikat.
Di Indonesia karya puisi berbahasa Indonesia bersama dengan penulis lainnya diterbitkan dalam Sebuah Antologi Puisi Cyber Graffiti Gratitude oleh Penerbit Angkasa Bandung pada tahun 2001.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar