Minggu, 27 September 2009

PROSES KREATIF ARYO YUDISTIRA

PROSES KREATIF ARYO YUDISTIRA

Minat pada dunia tulis menulis muncul sejak duduk di bangku SD, walaupun cuma sebagai penikmat belum mencoba membuat sebuah karya. Mungkin juga di sebut kutu buku waktu itu khususnya karya-karya fiksi. Ada sebuah kisah menarik pada masa itu, yaitu tentang habisnya stok sebuah taman bacaan kecil yang menjadi langgananku. Sampai kadang kalau aku datang si pemilik bersembunyi karena malu padaku belum bisa menambah koleksi buku baru, sedangkan semua stok buku yang ada telah aku lalap habis!
Pada bangku SMP walau tak seberapa tapi sudah mulai belajar membuat karya. Tapi semua cuma mejeng di mading (Majalah Dinding). Sebuah rasa bangga mungkin upah yang aku terima waktu itu. Pada bangku SMA tak banyak berubah masih berkelas mading saja tulisanku yang rata-rata berbentuk puisi, cerpen dan cerita humor! Kadang juga mencoba membuat plot novel, tapi nggak tahu kenapa nggak juga terealisasi! Lagi semangat-semangatnya, karena satu buah cerita humorku di muat di sebuah majalah remaja, sebuah kendala muncul. Mesin ketik bekas yang selama ini aku pakai rusak dan nggak bisa di perbaiki. Seolah dunia runtuh. Bapakku yang miskin nggak mampu membelikan. Aku pasrah! Dan tulisan ku seolah hanya menjadi diary saja di buku tulis!
Lulus SMA cita-cita besar itu ingin aku realisasikan! Dengan sedikit besar kepala dan percaya bahwa bisa masuk dengan mudah, maka aku pilih jurusan Sastra di UGM (Universita Gadjah Mada)! Yach kesombonganku membuahkan hasil aku gagal masuk dan tereliminasi. Frustasi dan putus-asa menyelimutiku. Tak mungkin aku daftar di PTS (Perguruan Tinggi Swasta), karena jelas orang tuaku nggak kuat bayar. Dalam masa inilah aku justru merantau ke Jakarta dan putuslah dunia tulis menulis. Setahun kemudian aku kembali daftar UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Megeri). Di sinilah KESALAHAN TERBESAR DALAM HIDUPKU terjadi. Aku ambil jurusan Bahasa Inggris UNY - Universitas Negeri Yogyakarta (waktu itu IKIP - Institut Keguruab dab Ilmu Pendidikan Negeri Karangmalang Yogyakarta). Aku kecelik ternyata pelajaran sastra di sini tak seberapa. Menyesal kenapa nggak ambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia saja! Akhirnya rasa kecewa itu berbuah malapetaka. Tak ada perkembangan berarti di sini, waktu habis buat mengejar ketertinggalan nilai mata kuliah. Cobaan kembali muncul saat badai krismon (krisis moneter) melanda juga keluargaku. Demi adik-adik terpaksa aku cuti kuliah sampai tiga semester bahkan kemudian ngalah nggak meneruskan kuliah. Mulailah kembali ada waktu buat menulis. Satu dua tulisan mulai lahir dan satu buah cerpen di muat di tabloid daerah dengan nama pena Aryo de zranda. Sepertinya semangat hidup mulai muncul kembali. Cerpen demi cerpen mulai lahir dan memenuhi memori computer yang telah mampu aku beli. Mulailah aku mencoba menulis novel. Walau susah payah, akhirnya selesai juga satu judul novel. Satu bulan ngendon di sebuah penerbit akhirnya aku ambil dengan maksud aku revisi. Manusia merencanakan tapi Tuhanlah yang memutuskan! Bencana yang tak pernah kita bayangkan melanda Bantul! Gempa besar yang meluluh lantakkan kota tercinta. Tak ada korban jiwa memang bagi keluargaku, tapi tidak bagi aku. Semua tulisanku di disket dan hardisk musnah tersiram air hujan. Susah payah aku mencari cara agar bisa menyelamatkan, tapi tak seberapa yang bisa terselamatkan. Sebagian besar musnah! Putus asa! Deja vu mungkin!
Setelah itu aku sibuk mengelola toko kelontong, dunia baru yang cukup menghibur dan memberi nyawa bagi hidup yang hampir mati. Dunia tulis menulis kembali terlupakan, kecuali catatan-catatan kecil tentang kegagalan berumah tangga! Kisah yang memalukan sebenarnya tapi cukup bisa menjadi pemantik bagi minat tulis-menulisku! Akhir tahun 2008 mulailah rasa rindu itu bergolak luar biasa. Ada sesuatu yang hilang dalam hidup. Seolah aku bukanlah aku yang dulu. Suatu kali ketika melihat blog sastra di internet, timbul rasa iri untuk membikin hal yang sama. Mulailah aku rajin online internet sekedar bikin blog. Blog pertama ada di wordpress dengan alamat http://yudistiraningwong.wordpress.com. Inilah blog yang berisi kisah kelamku di masa lalu juga sisa-sisa tulisan yang masih sempat aku selamatkan. Ada semangat yang luar biasa besar selepas booming facebook. Di ajang inilah aku mulai bertemu dengan banyak teman yang satu minat di dunia kata. Dari merekalah api ini semakin membesar dan pelan-pelan rasa rindu mulai terobati. Satu demi satu puisi aku posting di facebook. Di facebook aku punya dua akun yaitu ARYO YUDISTIRA dan ARYO YUDISTIRANINGWONG. Makasih aku ucapakan buat Mas Akhmad Muhaimin Azzet, Mbak Herlinatiens, Mas (Uda?) Indrian Koto, Mas Teguh Wangsa Gandi, Mas Yayan Rozaq T,Mas Ayu Yulia, Ririe Rengganis dan lain-lain yang tak sempat aku sebutkan. Sambutan kalian buat aku demikian luar biasa aku rasakan…seolah telah sejajar, padahal aku ini belum apa-apa!! Puisi-puisi yang aku posting di facebook kemudian aku kumpulkan dalam satu blog di : http://aryodezranda.multiply.com.

Demikianlah kisah yang teramat sangat sederhana tentang Aryo Yudistira, seorang lelaki yang mencoba menjadi penulis cyber berkat sebuah dorongan dari rasa rindunya pada dunia kata, dunia yang cukup lama dia cintai!

Di sini gemerincing mimpi pernah lahir di sini pula semua itu kian meredup dan mungkin di sini pula semua itu akan terkubur. Srandakan…kampung kecil katamu buanglah blobok di pintu matamu inilah bonsai metropolis ...

BIODATA

Nama : Aryo Yudistira alias Aryo Yudistiraningwong alias Aryo de zranda
Tempat tanggal lahir : Bantul, 30 maret 1974
Pendidikan : SMA 1 Bantul lulus tahun 1993
UNY FBS Prodi Bahasa Inggris angkatan 1994 keluar tahun 2001
Tempat tinggal : Srandakan Trimurti Srandakan Bantul Yogyakarta

Tentang :
Seorang lelaki yang lahir di sudut barat Bantul. Tinggal dan menetap di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar